STANDAR MATA UANG




Standar moneter atau standar mata uang adalah benda yang ditetapkan sebagai objek pembanding atau nilai dalam jumlah satuan tertentu dan dalam waktu tertentu sebagai alat satuan hitung. Standar mata uang yang digunakan dapat berupa logam atau kertas.
1.      Standar Uang Logam ( Metallic  Standard )
Penetapan logam tertentu sebagai standar dalam keuangan, dapat berupa emas atau perak. Sistem standar logam dibedakan atas:
a.        Sistem Standar Tunggal : menggunakan emas atau perak sebagai standar keuangan, tetapi lebih lazim digunakan emas sehingga disebut juga sistem standar emas. Ada tiga syarat penetapan standar logam mulia ini, yaitu:
v  sistem keuangan negara tersebut ditentukan dalam sejumlah logam mulia,
v  harus ada ketentuan yang tetap antara emas dan uang yang beredar,
v  negara tersebut harus mengizinkan impor ekspor emas secara bebas.
Sistem standar tunggal (emas) ini terdiri dari:
1)        Standar Emas Penuh (full gold standard), uang emas yang beredar di masyarakat sepenuhnya digunakan dalam sistem keuangan dan dijamin sepenuhnya oleh penguasa moneter. Karena uang sepenuhnya terbuat dari emas, maka pemerintah harus mengizinkan orang untuk mengubah emas menjadi mata uang. Standar emas bermula di Inggris pada tahun 1837 dan diikuti oleh Jerman pada tahun 1871. Setahun kemudian, Perancis, Belgia, Swiss, Italia, Spanyol, Yunani, Rumania, Finlandia, dan beberapa negara Amerika Latin mengikuti jejak Inggris dan Jerman. Belanda dan negara-negara Skandinavia baru menetapkan standar emas pada tahun 1973.
Persyaratan standard emas penuh :
Ø  Nilai satu-satuan uang dikaitkan dengan seberat tertentu emas dan yang beredar uang emas. Ex : 1US$ = 23,22 gram emas murni.
Ø  Pemerintah bersedia melebur dan menempa.
Ø  Adanya hubungan yang tetap antara satuan moneter dengan sejumlah tertentu emas.
Ø  Adanya kebebasan pengelolaan emas
2)      Standar Inti Emas (Gold Bullion Standard) adalah sistem moneter di mana persediaan emas yang ada dalam negeri dijadikan sebagai cadangan untuk pembayaran ke luar negeri dan sebagai jaminan uang kertas yang dikeluarkan. Standar inti emas ini pernah dipraktekkan Inggris mulai dari tahun 1925 hingga 1931. Persyaratan standard inti emas :
Ø  Masyarakat tidak mempunyai hak lagi untuk menempa mata uang emas.
Ø  Selalu dipelihara perbandingan antara nilai satuan uang dengan seberat tertentu emas.
Ø  Bank sentral bersedia untuk membeli dan menjual emas dengan harga sesuai undang-undang.
Ø  Mata uang emas masih beredar dalam masyarakat tetapi jumlahnya lebih kecil.
3)      Standar Wesel Emas (gold exchange standard) adalah suatu sistem dimana bank sentral tidak menukar emas dengan uang kertas, namun emas disimpan sebagai persediaan saham investasi luar negeri atau sebagai alat pembayaran ke luar negeri. Standar ini pernah dijalankan Jerman pada tahun 1924.
Persyaratan standar wesel emas:
Ø  Selalu dipelihara perbandingan antara nilai satuan uang dengan seberat tertentu emas.
Ø  Bank sentral tidak lagi membeli dan menjual emas.
Ø  Mata uang emas masih tidak beredar dalam masyarakat tetapi diganti uang kertas.
Ø  Emas disimpan oleh Bank Sentral sebagai jaminan uang beredar, investasi di luar negeri dan disimpan di bank-bank luar negeri, dan emas dapat ditukar dengan valuta asing.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Standar Tunggal
Kelebihan:
Ø  Uang sangat bergarga karena memiliki nilai sangat penuh
Ø  Setiap orang mendapat kebebasan untuk membuat dan melebur uang
Ø  Setiap orang boleh menimbun uang/perak karena merupakan logam mulia yang sangat berharga, disenangi umum, tahan lama dan tidak mudah rusak
Ø  Uang yang beredar, baik emas/perak maupun uang kertas dapat ditukarkan langsung dengan emas yang ada di bank/lembaga lainnya yang dipakai jaminan.
Kekurangan:
Ø  Sangat tergantung pada satu jenis logam saja
Ø  Logam emas/perak jumlahnya terbatas sehingga sulit untuk mendapatkannya
Ø  Karena setiap orang berhak membuat dan meleburnya, maka sulit menentukan jumlah uang yang beredar secara pasti
Ø  Di setiap daerah memiliki kadar emas/perak yang berbeda, sehingga perlu disesuaikan dan tidak bisa langsung digunakan
Ø  Biaya pembuatan dan pengiriman relatif mahal
Ø  Negara akan menderita kerugian apabila menggunakan standar wesel emas, weselnya digunakan sebagai jaminan untuk standar emas.

b.   Sistem Standar Kembar : merupakan sistem keuangan yang menggunakan dua jenis standar mata uang yaitu standar emas dan standar perak. Hal ini dilakukan untuk mencegah kurangnya supply salah satu logam. Perbandingan antara nilai mata uang emas dan nilai mata uang perak ini ditetapkan oleh pemerintah, dan kemungkinan akan berlaku Hukum Gresham berbunyi ‘bad money drives out good money’ . Artinya , uang yang nilainya turun akan mendesak uang yang nilainya naik. Hukum ini hanya berlaku pada negara-negara yang menerapkan standar kembar saja. Namun kenyataannya di pasar terjadi perbandingan antara emas dan perak yang tidak sesuai dengan perbandingan yang ditetapkan dalam undang-undang disebut standar emas paralel. Bila nilai uang lebih rendah dari yang seharusnya, maka uang disebut undervalued money. Namun bila nilai uang lebih tinggi dari yang seharusnya disebut overvalued money. Standar kembar pernah dijalankan oleh Amerika Serikat, Belanda, Inggris dan Perancis. Perancis bahkan menjalankan standar ini selama 67 tahun, yaitu dari tahun 1803-1870.
Persyaratan standard kembar :
v  Nilai satu-satuan uang dikaitkan dengan dua jenis logam dengan perbandingan antar satu dengan lainnya ditetapkan berdasarkan undang-undang.
v  Pemerintah bersedia membeli dan menjual emas dan perak dengan harga yang ditetapkan undang-undang.
v  Segala bentuk uang kertas dapat ditukarkan ke dalam bentuk uang logam
Uang emas dan perak dinyatakan sebagai alat pembayaran
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Standar Kembar
Kelebihan:
Ø  Ada dua logam yang dipakai sebagai standar keuangan negara sehingga tidak terlalu tergantung pada satu macam logam saja.
Ø  Uang yang beredar bisa bergantian dengan diatur oleh undang-undang.
Ø  Apabila beredar bersamaan, nilai uang tidak lagi ditentukan dengan undang-undang, tetapi ditentukan oleh nilai logam uang tersebut di pasar, sehingga orang bisa memilih dalam hal pembayaran yang disesuaikan dengan uang yang dimilikinya.
Ø  Setiap orang dapat membuat dan melebur uang, sehingga dari kegiatan tersebut tidak ada pihak-pihak yang mendapat keuntungan karena terjadi perbedaan harga antara nilai uang dan nilai bahan.
Kekurangan:
Ø  Menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap uang
Ø  Berlakunya hukum Gresham, yaitu uang logam yang bernilai rendah yang ada diedaran
Ø  Akan terjadi peleburan dan penimbunan uang yang bernilai tinggi, artinya logam yang bernilai tinggi sulit diperoleh di peredaran
Ø  Pada waktu berlakunya standar kembar alternatif, maka salah satu uang logam tidak bisa dipakai untuk transaksi, hal ini menyulitkan apabila ada masyarakat yang tidak memiliki persediaan uang tersebut.

c.         Standar Pincang Pada standar pincang, pemerintah menetapkan uang emas sebagai mata uang standar. Tetapi mata uang perak juga beredar dalam jumlah yang tidak terbatas, tetapi masyarakat umum tidak dapat secara bebas mencetaknya.

2.      Standar Kertas
Standar kertas adalah sistem keuangan di mana nilai tiap satuan uang tidak lagi ditentukan dengan berat tertentu logam mulia. Dalam sistem standar kertas, uang kertas diterima sebagai alat pembayaran yang sah karena masyarakat 'percaya' pada penguasa moneter, dan beredar dalam jumlah yang tak terbatas. Agar sah, uang kertas ini hanya dikeluarkan oleh bank sentral atau di Indonesia adalah Bank Indonesia dan dijamin oleh undang-undang.
Kelebihan dan Kekurangan Standar Kertas
Kelebihan:
Ø  Menunjukkan kepercayaan kepada pemerintah yang sangat besar
Ø  Uang dipertanggungjawabkan oleh pemerintah atau melalui bank peredaran
Ø  Uang yang beredar dapat dihitung secara kuantitatif dan kualitatif
Ø  Penghematan terhadap logam mulia
Ø  Biaya pembuatan relatif murah
Ø  Pengiriman (pengedaran) uang lebih mudah sekalipun dalam jumlah yang besar
Ø  Lebih elastis dalam persediaan
Ø  Masyarakat tidak boleh membuat dan mengedarkan uang
Kekurangan:
Ø  Relatif mudah untuk membuat uang palsu
Ø  Uang yang beredar tidak dapat ditukarkan dengan jaminanya yang disimpan di bank peredaran
Ø  Nilai uang selalu berubah-ubah (sensitif terhadap perubahan)
Ø  Dari segi kualitas, bahan cepat rusak/sobek ataupun lusuh
Ø  Menuntut pemerintah untuk selalu mengontrol stabilitas keuangan secara aktif dan dinamis.


SUMBER:
Buku paket ekonomi kelas X
Deena Setyowati Just wanna write what I want to write . . .

1 Response to "STANDAR MATA UANG"

  1. bagus penjelasan tentang logam mulia nya terimakasih mas. nice artikel

    ReplyDelete
pesan dan kesan:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel